Pengikut

Senin, 15 Februari 2010

Ace dan Erwin


Suatu pagi di hari Minggu ada seorang nenek yang sedang duduk bersama cucu-cucunya, Ace dan Erwin yang berusia 8 dan 9 tahun, di teras rumah anaknya. Kebetulan rumah nenek dengan rumah anaknya (ibunya Erwin dan Ace) bersebelahan. Pada waktu itu ibu mereka sedang tidak ada di rumah dan Erwin meminta neneknya untuk membuatkan telor dadar.

"Nek, aku lapar tolong buatin aku telor dadar ya" Meminta Erwin. "Aku juga nek" Ace Ikut-ikutan.
"Nenek lagi males, kalian bikin sendiri aja ya" Sambil beranjak dari duduk dan masuk ke rumahnya. "Yah, nenek..." Mereka mengeluh. "Ya udah kita bikin sendiri aja yuk.." Ajak Erwin.

Mereka pun masuk ke rumah dan melanjutkan langkahnya ke dapur. Dengan kemampuan yang ada mereka pun membuat telor dadar, entah seperti apa rasanya. Setelah itu mereka berencana untuk pergi bermain Play Station di tempat rental yang tidak jauh dari rumah mereka. Tempat rental itu tak lain dan tak bukan adalah rumah aku. Kebetulan rumah aku berhadapan dengan rumah mereka, hanya terhalang oleh jalan saja.

Ketika aku sedang menyapu halaman, tiba-tiba aku mendengar teriakan nenek itu memanggil cucunya. "Ace....Erwin....Buka pintu" Sambil mengetuk pintu. Nenek itu terus mengetuk pintu karena tidak ada jawaban dari mereka. Hingga nenek pun berteriak. " Erwin....buka pintunya...jangan dikunci, kalian lagi ngapain sich" Dengan nada yang marah dan kesal. "Ini bau apa Win...Ce...," Sambil mengelilingi rumah anaknya untuk memastikan apa yang sedang terjadi dengan cucu-cucunya di dalam.

Aku pun penasaran, dan bertanya "Ada apa nek?" Menghentikan menyapu. " Erwin dan Ace di dalam rumah, trus pintunya dikunci...tadi sich mereka bilang mau pada dadar telor, terus ini ada bau angus gitu..." Cerita nenek dengan panik karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan cucunya.

Tidak lama kemudian, ade aku, Irwan, menghampiri ku sambil bertanya "Ada apa kak? Kenapa sama nenek itu?" Dengan wajah yang masih mengantuk karena habis bergadang. "Itu...cucunya nenek kekunci di dalem rumah". Sambil memandang wajah nenek yang sedikit terhalang oleh pagar rumah ku. "Kekunci,,,????Erwin sama Ace lagi main PS di dalam noh..." Dengan cuek ade ku melenggang pergi. Sebenernya aku kaget dan pengen ketawa tapi ga enak sama nenek. Aku bilangin aja "Nek, kata ade ku Erwin sama Ace lagi main PS di rumah Pipit" Sambil menahan tawa yang hampir mau meledak. Nenek itu sedikit malu karena sudah mengira kalo cucunya terkunci di dalam rumah. Tapi nenek itu mencoba untuk menutupi rasa malunya dengan berkata "Gimana sich tu bocah,,,kalo mau pergi bilang dulu ke, mana kuncinya dibawa lagi" Nenek itu ngedumel sambil melenggang pergi dari hadapan ku.

Nenek itu mengira bahwa cucunya terkunci di dalam rumah dan kepanikannya bertambah ketika dia mencium bau gosong dari dalam. Nenek itu mungkin mengira bahwa cucunya terkunci di dalam dan mereka pingsan karena bau gosong itu, ditambah lagi tidak ada tidak ada jawaban ketika nenek itu mengetuk pintu. Itu semua semakin memperkuat dugaan si nenek bahwa mungkin sedang terjadi kebakaran di dalam. Padahal cucunya lagi santai main PS ketika neneknya teriak-teriak mengkhawatirkan keadaan mereka.

Dasar cucu-cucu bandel...Eh engga ding, salah neneknya sendiri engga mau bikinin dadar telor. Tapi kalo neneknya mau disuruh bikin dadar telor mungkin ceritanya ga begini, iya ga???

0 komentar:

Posting Komentar